SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERSONAL HYGIENE
Pokok bahasan :
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sub Pokok bahasan :
Personal Hygiene
Waktu : 30 menit
Media :
Leaflet
A. TUJUAN
1. TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai personal higiene
diharapkan klien memahami mengenai personal
higiene yang harus diperhatikan oleh masing-masing .
2. TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan dapat menjelaskan kembali tentang:
1.
Pengertian personal hygiene
2.
Macam-macam personal hygiene
3.
Tujuan perawatan personal hygiene
4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
5. Dampak
yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene
B. SASARAN
Pasien dan Keluarga
C. KEGIATAN PENYULUHAN
No
|
Tahap/waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan
Audiens
|
1.
|
Pembukaan
(5 menit)
|
-Mengucapkan salam
-Menjelaskan tujuan penyuluhan
|
-Menjawab salam
-Mendengarkan dan memperhatikan
|
2.
|
Penyajian (20 menit)
|
-1-Defenisi personal hygiene ,
-- - Jenis-jeneis personal hygiene
3. -Tujuan perawatan personal hygiene
4. -Faktor-faktor
yang mempengaruhi personal hygiene,
|
Mendengarkan Memperhatikan
|
3.
|
Penutup
|
-Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
-Menanyakan kembali materi yang disampaikan
-Mengulangi atau menyimpulkan hal-hal yang penting
-Salam penutup
|
Bertanya dan
memperhatikan jawaban
|
Materi
Penyuluhan
PERSONAL
HYGIENE
A. Pengertian Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu
personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Personal hygiene
(kebersihan perorangan) adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi
kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau kelainan fisik memerlukan
bantuan perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang rutin.
B. . Jenis-Jenis
Personal Hygiene
a.
Perawatan Kulit Rambut dan Kepala.
Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai
rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan mencegah klien untuk memelihara perawatan
rambut sehari-hari. Menyikat, menyisir dan bersampo (minimal 2 kali seminggu) adalah cara-cara
dasar higienis untuk perawatan kulit rambut dan kepala.
b.
Perawatan Mata.
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan
dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan
panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus
mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian
yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu untuk mencegah penyebaran
infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak dapat diangkat dengan mudah
dengan menyeka, maka dapat meletakkan
kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk
melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena
dapat meyebabkan cedera serius.
c.
Perawatan Hidung.
Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan
ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan.
Cegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan
tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan
struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari
pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan.
d.
Perawatan Telinga.
1)
Bersihkan telinga dengan menggunakan
washlap yang dilembabkan, dirotasikan ke daun telinga dengan lembut.
e.
Perawatan Kuku Kaki dan Tangan.
1)
Potonglah kuku kaki dan tangan yang pendek dan memperhatikan sudut-sudutnya.
f.
Perawatan Genitalia.
1)
Bersihkan daerah genitalia mengunakan air atau sabun
2) Gunakan celana dalam yang bahan kainnya
dapat menyerap keringat serta jangan ketat (kalau bisa terbuat dari katun) serta
ganti ketika terasa lembab.
3) Pada pasien yang menggunakan kateter atau
tidak mampu ke kamar mandi,
ganti
pamperes setiap memandikan pasien dan setiap pasien BAB
g.
Perawatan Kulit Seluruh Tubuh.
1)
Mandi dua kali sehari, yang bertujuan:
a)
Membersihkan kulit dari bakteri, mengurangi keringat dan sel kulit yang mati
yang meminimalkan iritasi kulit dan mengurangi kesempatan infeksi.
b)
Mengurangi bau badan.
c)
Peningkatan citra diri.
d)
Meningkatkan relaksasi dan perasaan segar kembali dan kenyamanan.
h. Perawatan
kebersihan mulut
1) Anjurkan pasien untuk sikat gigi atau kumur kumur
setiap selesai makan.
2) Pada
pasien tidak sadar bersihkan
mulut pasien menggunakan spatel lidah yang dibasahi dengan air segar..
Bersihkan permukaan penguyah dan permukaan dalam pertama. Bersihkan atap mulut
dan bagian dalam pipi dan bibir. Gosok lidah tetapi hindari menyebabkan reflex
muntah bila ada. Basahi aplikator bersih dengan air dan gosok mulut untuk
mencuci. Ulangi sesuai kebutuhan.
C.
Tujuan
Personal Hygiene
1.
Meningkatkan
derajat kesehatan seseorang
2.
Memelihara
kebersihan diri seseorang
3.
Memperbaiki
personal hyiene yang kurang
4.
Mencegah
penyakit
5.
Menciptakan
keindahan
6.
Meningkatkan
rasa percayadiri
D.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Personal Hygiene
1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli terhadap kebersihannya.
2. Praktik social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri,
maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene
3. Status
sosial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti
sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alatmandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya
4. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu
maka tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan
seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk
tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan
lain-lain.
7. Kondisi fisik
Pada keadaan
sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.
No comments:
Post a Comment